Ketegangan di Lokasi Proyek Turap Balaraja: Wartawan AKPERSI Mengalami Pelecehan oleh Oknum Pelaksana Proyek

Indonesia news cover 

Kabupaten Tangerang, 16 Desember 2025 – Insiden kurang menyenangkan melibatkan tiga wartawan dari Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (AKPERSI) DPC Kabupaten Bogor yang sedang melaksanakan peliputan di proyek rehabilitasi turap saluran air Perahu Villa, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. Para wartawan tersebut mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak layak dari seorang oknum pelaksana proyek yang terkait dengan pelecehan verbal dan sikap merendahkan profesi mereka.

 




Ketiga jurnalis yang berasal dari media Afjnews.com dan CenterNusantara.com menjalankan tugas untuk memantau pelaksanaan proyek yang bersumber dari APBD tahun 2025 dengan anggaran Rp198.030.000,00 dan dilaksanakan oleh PT Khodijah Putri Jaya Perkasa. Saat proses peliputan berlangsung, oknum pelaksana proyek diduga menyampaikan sindiran yang sangat meremehkan melalui status WhatsApp, menyebut wartawan seolah tidak memiliki profesionalisme dan layak berjualan gorengan.

 

Meskipun oknum tersebut menganggap ucapannya sebagai candaan, wartawan menolak keras hal tersebut karena kalimat itu merendahkan martabat profesi jurnalistik dan tidak sesuai dengan etika komunikasi. "Kami datang untuk menjalankan tugas secara profesional dan terhormat. Sikap tersebut sangat mengecewakan dan tidak pantas terjadi dalam hubungan kerja antara pekerja proyek dan media," ungkap salah satu wartawan yang menjadi korban.

 

Dalam konteks hukum, wartawan memiliki perlindungan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. AKPERSI menuntut agar pihak perusahaan pelaksana dan instansi terkait segera memberikan klarifikasi, melakukan pembinaan kepada pelaksana proyek, dan mengupayakan agar kejadian serupa tidak berulang di masa depan.

 

Para wartawan juga menekankan pentingnya sikap kooperatif dan saling menghormati antara media dan pelaksana proyek, terutama dalam proyek yang menggunakan dana publik, sehingga transparansi dan akuntabilitas dapat terjaga dengan baik. “Media adalah mitra pengawas rakyat, bukan objek pelecehan,” tegas perwakilan AKPERSI.

 

Sampai saat ini, PT Khodijah Putri Jaya Perkasa maupun oknum pelaksana belum merespons secara resmi dugaan kejadian tersebut. Kasus ini menjadi perhatian serius karena mencerminkan ketegangan yang bisa mengancam kebebasan pers dan merusak hubungan antara pelaksana proyek pemerintah dengan wartawan yang menjalankan fungsinya secara profesional.

 

AKPERSI berkomitmen untuk terus memantau situasi ini dan bekerjasama dengan lembaga terkait guna memastikan perlindungan hak-hak pers serta menjaga independensi profesi jurnalistik di lapangan.

:RED

Posting Komentar untuk "Ketegangan di Lokasi Proyek Turap Balaraja: Wartawan AKPERSI Mengalami Pelecehan oleh Oknum Pelaksana Proyek"