Kemacetan Parah di Bawah Flyover Pasar Kiaracondong Meningkat, Warga Desak Penataan PKL Segera Dilakukan

 

Bandung, Indonesianewscover.com – Aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) di bawah flyover Pasar Kiaracondong kembali memicu keluhan warga akibat kemacetan yang semakin parah saat jam sibuk pagi hari. Lapak pedagang yang memenuhi hampir seluruh badan jalan membuat ruang gerak kendaraan sangat terbatas, menyebabkan arus lalu lintas melambat drastis dan menimbulkan potensi bahaya bagi pengendara maupun pejalan kaki.

 


Hasil pengamatan di lokasi menunjukkan ruas jalan yang seharusnya difungsikan sebagai jalur kendaraan dan trotoar pejalan kaki berubah menjadi area jual beli yang semrawut. Kerumunan pembeli dan tumpukan gerobak semakin mempersempit ruang, sehingga kendaraan harus berjalan pelan bahkan berhenti total pada puncak aktivitas pagi.

 

Seorang pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa frustrasinya. “Mobil dan motor susah bergerak, sering berhenti karena penuh. Jalan jadi campur aduk antara kendaraan, pedagang, dan pembeli. Keadaan seperti ini sangat rawan kecelakaan,” ujarnya.

 

Warga menilai kondisi ini sebagai dampak minimnya penataan dan pengawasan dari pihak terkait. Jika dibiarkan, kemacetan bukan hanya sekadar mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga menghambat produktivitas masyarakat yang bergantung pada mobilitas harian. Mereka mendesak pemerintah segera turun tangan dengan solusi yang tegas, terukur, dan manusiawi.

 

Pemerintah Kota Bandung, di bawah kepemimpinan Wali Kota Muhammad Farhan, mengedepankan pendekatan dialogis dan berkelanjutan dalam menangani masalah PKL. Farhan menolak penggusuran yang represif dan memastikan penataan yang mengakomodasi kepentingan pedagang sekaligus menjaga fungsi ruang publik.

 

Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menunjukkan langkah cepat dengan turun langsung ke lokasi, memberikan kompensasi kepada PKL, serta menegaskan agar trotoar dikembalikan sesuai fungsi aslinya sebagai jalur pejalan kaki. Kedua pemimpin sepakat bahwa trotoar tidak boleh dimanfaatkan untuk berjualan.

 

Menyikapi situasi ini, Pemerintah Kota Bandung telah mencapai kesepakatan dengan para PKL terkait jam operasional berjualan. Para pedagang diizinkan beraktivitas mulai pukul 22.00 WIB hingga 07.00 WIB, dengan tambahan waktu hingga pukul 07.30 WIB untuk membersihkan area dagang.

 

Perwakilan PKL menyambut positif kesepakatan tersebut, menilai pengaturan jam operasional ini memberikan kepastian dan ruang aman untuk menjalankan kegiatan ekonomi tanpa bertentangan dengan aturan tata kota.

 

Masyarakat Bandung kini menantikan implementasi penataan secara konsisten agar kemacetan di kawasan Pasar Kiaracondong bisa segera teratasi, sehingga fasilitas umum dapat berfungsi optimal, lalu lintas lancar, dan aktivitas warga tetap produktif dan aman.

:Red

Posting Komentar untuk "Kemacetan Parah di Bawah Flyover Pasar Kiaracondong Meningkat, Warga Desak Penataan PKL Segera Dilakukan"