Klapanunggal, Bogor, Indonesianewscover.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Teknika Klapanunggal, Bogor, mengabaikan instruksi Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, yang melarang kegiatan study tour. SMK ini tetap menggelar study tour ke Yogyakarta pada 3 Mei 2025, dengan biaya Rp 3 juta per siswa.
Kebijakan ini kontras dengan kondisi ekonomi yang sulit, dimana instruksi Gubernur bertujuan untuk mengurangi beban ekonomi orang tua siswa dan menghindari risiko kecelakaan.
“Kegiatan study tour ini wajib diikuti semua siswa kelas 12, tanpa alasan!” ungkap salah satu orang tua siswa.
Kepala Sekolah SMK Bina Teknika, Haerudin, berdalih bahwa biaya study tour diambil dari anggaran SPP siswa. Namun, terungkap juga adanya pungutan tambahan sebesar Rp 110 ribu per siswa untuk sampul sertifikat.
“Kebijakan sekolah melalui komite sekolah ini dilakukan tanpa musyawarah dan membebani orang tua siswa,” kata (S), orang tua siswa.
Seorang siswa (R) membenarkan bahwa biaya study tour diambil dari tabungan SPP, dan siswa yang belum melunasi biaya ujian tidak diizinkan mengikuti ujian.
Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor: 43/PK.03.04/KESRA Tentang 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat Menuju Terwujudnya Gapura Panca Waluyo jelas melarang kegiatan pariwisata atau study tour.
Orang tua siswa meminta agar kasus ini dilaporkan ke Gubernur Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Indonesianewscover.com akan terus memantau perkembangan kasus ini dan meminta klarifikasi dari pihak SMK Bina Teknika.
(mbosKPN)
Posting Komentar untuk "SMK Bina Teknika Klapanunggal Abaikan Larangan Gubernur Jabar, Tetap Gelar Study Tour Rp 3 Juta Per Siswa"