PUNTI KAYU WISATA ALAM TERTUA DI KOTA PALEMBANG PATUT DI BANGGAKAN DAN PERLU PERHATIAN



Indonesianewscovet.com

Kota Palembang terkenal dengan sejuta pesonanya dan beraneka ragam makanan khas nya, diantaranya makanan yang terpopulernya yakni Pempek. Ternyata di samping makanan khas Kota Palembang juga memiliki beberapa tempat wisata yang menarik di antaranya yakni Wisata Alam PUNTI KAYU yang patut di banggakan oleh masyarakat kota Palembang 


TWA PUNTI KAYU sudah ada sejak tahun 1990 an. Dan merupakan salah satu tempat wisata pavorit warga masyarakat Kota Palembang alias wong kito galo, bahkan ada yang berduyun-duyun datang ke TWA PUNTI KAYU dari luar Kota Palembang.




Salah satu pedagang yang berjualan di TWA PUNTI KAYU, yuk Leni, mengatakan pada awak media bahwa "TWA PUNTI KAYU ini sudah ado sejak aku masih kecil kak, ini dulu tempat pavoritnyo wong palembang, dulu sikok-sikoknyo tempat wisata di tengah Kota Palembang kak, tempat ini dulu rame terus kak, apolagi pas waktu libur dan liburan, penuh pengunjungnyo kak, ado jugo yang dari dusun datang kesini kak", terang yuk Leni ke awak media.


Dari pantauan awak media saat berkeliling TWA PUNTI KAYU, ternyata selain alamnya yang asri alami, di TWA PUNTI KAYU pun ada banyak tempat pilihan untuk berliburan bersama keluarga khususnya anak-anak, bisa juga dijadikan Study Alam untuk anak-anak sekolah, karena di dalam TWA PUNTI KAYU terdapat juga berbagai macam Satwa, diantaranya Ayam Kalkun, Ayam Mutiara, Burung Merpati, Domba, Kelinci dan lain-lain.


Selain itu, di TWA PUNTI KAYU pun ada Wahana Rekreasi Keluarga salah satunya Kolam Renang, baik untuk dewasa maupun untuk anak-anak dari usia 1tahun sampai 12 keatas.


Dan saat awak media meliput ke TWA PUNTI KAYU, ada banyak pengunjung yang datang kesana, salah satunya ibu muda yang bernama Siti, Wisatawan yang berasal dari Bogor, ia datang ke TWA PUNTI KAYU bersama keluarga nya, saat awak media meminta statemen nya, ia pun mengatakan pada awak media


"Tempatnya bagus, luas dan sangat alami, sejuk, bikin betah, tapi sangat disayangkan mungkin kurang sedikit terawat aja bang, karena rumput nya pada lebat dan tinggi-tinggi, takut ada binatang liar gitu, jadi mohon perhatian kepada pihak-pihak terkait agar di lakukan perawatan dan perhatian terus banyak juga tempat-tempat yang cocok buat edukasi anak, kayak taman replika, patung-patung kartun gitu, tapi ada rasa takut juga, karena banyak monyet yang berkeliaran bang, takut di gigit, padahal fasilitas sudah lumayan, ada tempat untuk ibadah juga, ada toilet nya juga, kalu boleh saran sih buat pengelola, supaya dirapikan lagi biar enak di lihat dan pengunjung biar betah berkunjung kesini, saya sudah yang ke dua kali masuk kesini", ujar Siti Wisatawan asal Bogor.


Dan saat awak media menemui pihak pengelola TWA PUNTI KAYU di ruangannya, yakni bapak Raden Azka selaku managernya, ia pun menyampaikan pada awak media terkait TWA PUNTI KAYU ini, kami menyadari akan kekurangan dari pengelolaan TWA PUNTI KAYU ini, karena kami terbentur dengan aturan Kementerian Kehutanan.


"Kami harus jelaskan dulu, bahwa TWA PUNTI KAYU ini dibawa Naungan Kementerian Kehutanan, bukan dibawa naungan Provinsi atau Kota, jadi aturan yang kami pakai adalah aturan yang dari Kementerian Kehutanan, termasuk aturan PNBP atau Retribusi, Larangan penebangan pohon dan satu lagi kita taunya PUNTI KAYU ini adalah Kebun Binatang, padahal bukan", Ucap Raden Azka selaku manager.


"Kita ini sebetulnya Hutan Konservasi dibawa Kementerian yang untuk Wisata Alam, jadi hewan itu bukan salah satu fasilitas kita, kebetulan pada waktu itu hewan-hewan yang ada di PUNTI KAYU ini adalah titipan, ada titipan dari PKSDA atau masyarakat yang tidak boleh memelihara hewan yang dilindungi, itu mereka tarok disini atau hewan sitaan begitu, jadi PUNTI KAYU ini yang ada di mindset Masyarakat Kota Palembang itu adalah Kebun Binatang begitu, karena memang dulu ada Buaya, ada Beruang, ada Siama, ada Orang Hutan, ada Ular, nah itulah yang masyarakat Sumsel ini tidak ada hewan itu, padahal aturannya tidak boleh, jadi pada tahun 2015 ada aturan yang tidak boleh lagi ada hewan yang di lindungi di TWA, yang boleh itu di lembaga konservasi atau Kebun Binatang, seperti Taman Safari yang di Cisarua Bogor dan lain-lain ", Beber Manager Punti Kayu.


" Kamipun berharap pada Kementerian Kehutanan agar adanya aturan yang fleksibel, agar supaya PUNTI KAYU ini tidak mati suri, dan bisa berkembang seperti semula, karena sejujurnya sudah banyak sekali pihak-pihak ketiga yang ingin ber-investasi kesini, namun semua itu terkendala dengan aturan yang ada. Dan kami juga berharap pada Pemerintahan Sumatera Selatan, juga Pemerintah Kota Palembang, agar bisa bekerja sama dengan kami selaku pihak pengelola TWA PUNTI KAYU ini, dengan cara jika ada event-event tertentu, bisa menggandeng kami dengan mengadakan acara tersebut di TWA PUNTI KAYU ini". Tutup Raden Azka Manager TWA Punti Kayu. 


 Redaksi

Posting Komentar untuk "PUNTI KAYU WISATA ALAM TERTUA DI KOTA PALEMBANG PATUT DI BANGGAKAN DAN PERLU PERHATIAN"